Imam al-Bukhari berkata, bab Manaqib Umar bin al-Khaththab Abu Hafsh al-Qurasy, ad-‘Adawi
1) Umar ra. adalah penduduk surga
1. Diriwayatkan dari Said Ibnu al-Musayyab bahwa Abu Hurairah berkata, “Ketika kami berada di sisi Rasulullah saw. tiba-tiba beliau berkata: “Sewaktu tidur aku bermimipi seolah-olah aku berada di surga. Kemudian aku melihat seorang wanita berwudhu di samping sebuah istana, maka aku bertanya, “Milik siapa istana ini?” Mereka menjawab, “Milik Umar.” Maka aku teringat akan kecemburuan Umar, segera aku menjauhi istana itu.” Umar ra. menangis dan berkata, “Demi Allah SWT., mana mungkin aku akan cemburu padamu wahai Rasulullah saw.?”
2. Diriwayatkan Anas bin Malik ia berkata, Rasulullah saw. menaiki gunung Uhud beserta Abu Bakar ra., Umar ra. dan Utsman ra.. Maka-tibatiba gunung itu bergoncang, segera Rasulullah saw. memukulkan kakinya dan berkata, “Diamlah wahai Uhud sesungguhnya di atasmu hanyalah seorang Nabi, shiddiq dan dua orang syahid.”
3. Diriwayatkan dari Anas bahwa seorang lelaki pernah bertanya kepada Nabi saw tentang hari kiamat. Ia bertanya, “Kapan datangnya hari Kiamat?” Maka Rasulullah saw. kembali bertanya padanya, “Apa yang telah engkau persiapkan untuk hari itu?” Ia menjawab, “Aku tidak memiliki persiapan apapun, hanya saja aku mencintai Allah SWT. dan RasulNya.”
Maka Rasulullah saw. bersabda, “Engkau kelak akan dibangkitkan beserta orang-orang yang kau cintai.” Anas berkata, “Tidaklah kami merasa senang kecuali setelah mendengar sabda Nabi, “Engkau kelak akan dibangkitkan beserta orang-orang yang engkau cintai.” Anas berkata, “Aku mencintai Nabi saw, Abu Bakar ra. serta Umar ra.. Aku berharap agar dapat dikumpulkan beserta mereka, walaupun aku tidak mampu beramal seperti mereka.”
4. Diriwayatkan Abu Musa ia berkata, “Aku bersama Rasulullah saw., di salah satu kebun di kota Madinah. Tiba-tiba datang seorang lelaki minta dibukakan pintu, maka Rasulullah saw. berkata:
“Bukakan pintu untuk orang itu dan beritakan baginya kabar gembira berupa surga. Maka aku buka pintu dan ternyata orang itu adalah Abu Bakar. Segera aku beritahukan kepadanya apa yang telah dikatakan oleh Rasulullah saw. untuknya. Abu Bakar mengucapkan pujian kepada Allah SWT.. Tak lama setelah itu datang seseorang minta diberi izin masuk, maka Rasulullah saw. berkata, “Bukalah pintu dan beritakan baginya berita gembira berupa surga.” Aku segera membuka pintu dan ternyata orang itu adalah Umar ra., maka aku beritahukan kepadanya apa yang dikatakan Nabi untuknya. la juga mengucapkan pujian kepada Allah SWT.
Kemudian datang lagi seseorang ingin masuk, maka Rasulullah saw. berkata padaku, “Bukakan pintu untuknya dan beritakan kabar gembira kepadanya berupa surga dan berita musibah yang kelak akan menimpanya.” Ketika aku membuka pintu ternyata orang tersebut adalah Utsman, maka aku segera memberitakan kabar gembira untuknya dan berita musibah yang kelak akan menimpanya, maka dia memuji Allah SWT. dan berkata, “Allah al-Musta ‘aan (hanya kepada Allah SWT. aku memohon pertolongan).”
2) Keutamaan ilmu Umar ra.
5. Diriwayatkan dari az-Zuhri dia berkata, Aku diberitahukan oleh Hamzah dari bapaknya bahwa Rasulullah saw. bersabda:
“Ketika aku tidur maka aku bermimpi meminum -yaitu susu- hingga aku melihat bekas-bekas susu tersebut melekat pada kuku-kukuku kemudian aku berikan kepada Umar.” Mereka bertanya, “Apa takwilnya wahai Rasulullah saw.?” Maka Rasulullah saw. menjawab, “Ilmu.”
3) Luasnya penyebaran Islam pada masa Umar ra.
6. Diriwayatkan dari Abdullah bin Umar ra. bahwa Rasulullah saw. pernah bersabda:
“Aku bermimpi sedang mengulurkan timba ke dalam sebuah sumur yang ditarik dengan penggerek, maka datanglah Abu Bakar mengambil air dari sumur tersebut satu atau dua timba dan terlihat dia begitu lemah menarik timba tersebut -semoga Allah SWT. mengampuninya-. Setelah itu datanglah Umar bin al-Khaththab ra.mengambil air sebanyak-banyaknya, aku tidak pernah melihat seseorang pemimpin abqari yang begitu gesit hingga seluruh manusia dapat minum sepuasnya dan memberikan minum unta-unta mereka.”
4) Kemuliaan dan kekuatan kaum muslimin dengan keislaman Umar ra.
7. Abdullah bin Mas’ud berkata, “Kami menjadi kuat sejak Umar ra. masuk Islam.”
5) Kedekatan Umar ra. dengan Rasulullah saw. sehingga ia selalu mengiringi Rasulullah saw.
8. Diriwayatkan dari Ibnu Abi Mulaikah dia pernah mendengar Abdullah bin Abbas berkata, “Umar ra. ditidurkan di atas kasurnya, sementara manusia berada di sekelilingnya mendoakan dirinya sebelum diangkat -ketika itu aku hadir di antara mereka- aku terkejut ketika seseorang memegang kedua pundakku dan ternyata ia adalah Ali bin Abi Thalib.
Ali mengucapkan doa untuk Umar ra. semoga dirahmati Allah SWT., kemudian Ali berkata, “Engkau tidak pernah meninggalkan seorang yang dapat menyamai dirimu dan karya yang engkau hasilkan. Aku berharap dapat menjadi seperti dirimu ketika akan menghadap Allah SWT.. Demi Allah aku merasa yakin bahwa Allah akan mengumpulkanmu dengan kedua sahabatmu (Rasulullah saw. dan Abu Bakar ra., pent.).
Aku banyak mendengar Rasulullah saw. bersabda: “Aku berangkat bersama Abu Bakar ra. dan Umar ra., aku masuk bersama Abu Bakar ra. dan Umar ra., aku keluar bersama Abu Bakar ra. dan Umar ra..”
9. Diriwayatkan dari Miswar bin Makhramah dia berkata, “Ketika Umar ra. ditikam, ia mengerang kesakitan, maka Abdullah bin Abbas berkata sambil menghiburnya, ‘Wahai Amirul mukminin, bukankah engkau sahabat Rasulullah saw. yang selalu mengiringinya, dan engkau telah berbuat baik dalam persahabatan dengannya. Kemudian engkau berpisah dengannya dalam keadaan ia rela terhadapmu.
Setelah itu engkau menjadi sahabat setia Abu Bakar ra. hingga engkau berpisah dengannya dalam keadaan ia rela terhadapmu. Kemudian engkau bergaul dengan sahabat-sahabat mereka dengan baik, maka jika engkau meninggalkan mereka, mereka akan rela terhadapmu.’ Umar ra. berkata, ‘Adapun apa yang telah engkau sebutkan mengenai persahabatanku dengan Rasulullah saw. dan ridhanya terhadap diriku, itu merupakan karunia Allah SWT. terhadapku, dan apa yang telah engkau sebutkan mengenai persahabatanku dengan Abu Bakar as-Shiddiq ra. dan keridhaannya terhadapku itupun merupakan karunia Allah SWT. -Yang Mahamulia- terhadapku.
Sementara yang engkau lihat tentang kekhawatiranku, itu seluruhnya disebabkan tang-gung jawabku terhadapmu dan para sahabatmu. Demi Allah andai saja aku memiliki emas sepenuh dunia pasti akan aku tebus diriku dengannya dari adzab Allah SWT. sebelum aku melihat adzab itu datang.”
10. Diriwayatkan dari Abdullah bin Hisyam dia berkata: “Kami bersama Rasulullah saw., ketika itu ia sedang menarik tangan Umar bin alKhaththab.”
6) Kesungguhan Umar ra. dan kebaikannya dalam masalah harta
11. Diriwayatkan dari Abdullah bin Umar ra. dia berkata, “Aku tidak pernah melihat seorangpun setelah Rasulullah saw. begitu bersungguh-sungguh dan paling baik dalam menggunakan hartanya hingga wafat selain Umar bin alKhaththab.”
7) Umar ra. adalah seorang sahabat yang mendapat ilham
12. Diriwayatkan dari Abu Hurairah, bahwa Rasulullah saw., bersabda, “Sesungguhya di antara orang-orang sebelum kalian terdapat sejumlah manusia yang mendapat ilham. Apabila salah seorang umatku mendapatkannya maka Umarlah orangnya.” Zakaria bin Abi Zaidah menambahkah dari Sa’ad dari Abi Salamah dari Abu Hurairah dia berkata, bersabda Rasululullah : “Sesungguhnya orang-orang sebelum kalian dari Bani lsrail ada yang diberikan ilham walaupun mereka bukan Nabi, jika salah seorang dari umatku mendapatkannya maka Umarlah orangnya.”
8) Kuatnya agama dan iman Umar ra.
13. Diriwayatkan dari Abu Hurairah dia berkata, “Rasulullullah bersabda, “Ketika seseorang sedang mengembala karnbingnya maka tiba-tiba datang serigala menerkam seekor kambingnya. Pengembala tersebut mengejarnya hingga berhasil mengambil kembali kambing tersebut darinya. Tiba-tiba serigala tersebut menoleh kepadanya dan berkata, “Siapa kelak yang dapat menjaganya ketika tidak ada pengembala selain diriku?” Manusia berkata, “Subhanallah!” Nabi bersabda, “Maka sesungguhnya aku beriman dengan kejadian ini, demikian pula Abu Bakar ra. dan Umar ra..” Padahal ketika itu keduanya tidak berada di tempat tersebut.
14. Diriwayatkan dari Abu Sa’id al-Khudri aku mendengar Rasulullah saw. bersabda, “Ketika tidur aku melihat dalam mimpi seluruh manusia diperlihatkan padaku dan masing-masing mereka mengenakan baju-baju, ada yang mengenakan bajn hingga ke dadanya, ada yang mengenakannya di bawah dada, maka diperlihatkan padaku Umar sementara dia mengenakan pakaian panjang yang diseretseretnya. Mereka bertanya, “Apa takwil mimpi itu wahai Rasulullah saw.?” Rasulullah saw. menjawab, “Agamanya.” (yakni kedudukannya dalam agama, pent.).
9) Wibawa Umar ra. dan setan yang berusaha menghindari jalan yang ditempuhnya
15. Diriwayatkan dari Muhammad bin Sa’ad bin Abi Waqqash dari ayahnya ia berkata, “Umar bin al-Khaththab ra. memohon agar diizinkan masuk ke rumah Rasulullah saw. ketika itu ada beberapa orang wanita dari Quraisy sedang berbincang-bincang dengan Rasulullah saw. dan mereka berbicara dengan nada suara yang keras melebihi suara Rasululullah. Ketika Umar ra. Masuk mereka segera berdiri dan menurunkan hijab. Setelah diberi izin Umar ra. Masuk ke rumah Rasulullah saw. sementara Rasulullah saw. tertawa. Umar ra. bertanya, “Apa yang membuat anda tertawa wahai Rasulullah saw.?” Rasulullah saw. menjawab:
“Aku heran terhadap wanita-wanita yang berada di sisiku ini, ketika mereka mendengar suaramu, segera mereka berdiri menarik hijab.” Umar ra. berkata, “Sebenarnya engkau yang lebih layak mereka segani Wahai Rasulullah saw..” Kemudian Umar ra. berbicara kepada mereka, “Wahai para wanita yang menjadi musuh bagi nafsunya sendiri, bagaimana kalian segan terhadap diriku dan tidak segan terhadap Rasulullah saw.?” Mereka menjawab, “Ya, sebab engkau lebih keras dan lebih kasar daripada Rasulullah saw..” Rasulullah saw. bersabda, “Wahai Ibnul al-Khaththab, demi Allah SWT. yang jiwaku berada dalam genggaman tanganNya, sesungguhnya tidaklah setan menemuimu sedang berjalan di suatu jalan kecuali dia akan mencari jalan lain yang tidak kau lalui.”
16. Diriwayatkan dari ‘Aisyah ra. bahwa Rasulullah saw. pernah bersabda, “Sesungguhnya setan lari ketakutan jika bertemu Umar.”
17. Rasulullah saw. bersabda, ” Umatku yang paling penyayang adalah Abu Bakar ra. dan yang paling tegas dalam menegakkan agama Allah adalah Umar.”
Sumber: Kitab Al-Bidayah Wa An-Nihayah, Ibnu Kathir